Pages

Friday, February 28, 2014

Ibu ......

Kecintaanmu bahkan tak terwakili 
oleh kata cinta itu sendiri.
Bu, entah mengapa aku ingat tangisku tanpa sadarku tadi malam..
Saat aku lihat wajahmu saat tidur malammu,
Di saat istirahat sejenakmu yang mungkin akan aku lihat lagi satu minggu lagi…
Bu..…entah mengapa aku ingin menuliskan ini…….. 

Bu, Selalu jika aku ingat kau, aku tak kuasa untuk tidak menangis Bu..
Sampai saat ini aku belum bisa memberi sesuatu untuk ibu, aku belum bisa menjadi sesuatu…..
Meski kau tak pernah minta sesuatu dariku bu….. 

Bu, waktu semakin berjalan ya.
Entah sudah berapa umur Ibu.
Kau dulu cuma bilang kalau ibu lahir di tahun 1942, itupun kau ragu.
Itu berarti 72 tahun yang lalu…
Ah ibu semakin menua, tapi ibu tak pernah mau berhenti menjadi ibu.
Menjadi ibu adalah karunia terbesar yang diberikan Allah , mungkin itu pikiranmu bu….

Bu tak terasa waktu berjalan….
Kami kini semua telah dewasa bu…
Sulungmupun sekarang sudah menjadi seorang guru..
sebuah harapanmu dan Bapak agar salah satu anakmu menjadi guru…..
Kakak yang lainpun sekarang sudah mandiri ya bu, tidak menggantungkan lagi sama bapak dan Ibu….

dan kini aku ibu….., telah menginjak dewasa pula…

Bu.. ingatkah kau saat kita,,kau dan aku..berbagi nasi kucing satu bungkus di jokja?
Sampai kita kucing-kucingan saling membohongi kalau kita masing-masing sudah makan….
Ah.. 2 tahun di jokja yang menyakitkan namum penuh berkah ya bu…

Bu, aku ingin membahagiakanmu…
Aku ingat saat kau tersenyum bahagia bersama bapak di hari wisudaku,
Hari yang mungkin paling kau tunggu karena untuk mencapai itu tidaklah mudah
Berbeda saat Kakak-kakakku wisuda..karena saat mereka kuliah waktu itu kau masih di beri kemudahan rejeki oleh-NYA, alkhamdulillah ya bu, akupun menjadi sarjana walau harus 7 tahun tuk meraihnya…

…..Hhari itu….. Engkau menangis menatap bangga aku memakai toga kebesaran.
Dan ibu menciumku, menggumankan sesuatu, yang pasti do’a ,yang kutahu tak pernah lupa untuk ibu panjatkan…..
Ya wisudaku hanya ada kau ibu serta Bapak…
Manakala yang lainnya mengendarai Mobil untuk mengantar Anak-anaknya di wisuda,
Dengan banyak saudara yang mengirinya,..
Tak terkecuali Gadis yang sekarang memberimu 2 orang cucu bersamaku bu…
Tak mengira ya bu sekarang dia jadi menantumu….
walau kita cukup naik bus melihat dengan jelas waktu kebahagiaan terpancar diantara kita… maish inet tidak bu setelah wisuda selesai kita makan Mie ayam, Indah ya bu…aku tidak akan melupakan itu ibu… Kebersamaan dengan keterbatasan yang membahagiakan Bu…

Bu, aku tak ingin menangis..
Tapi entah mengapa aku menangis menuliskan ini…
Apakah karena aku belum bisa memberi yang terbaik buat ibu…
Walaupun aku telah bekerja kini…..
Bu, aku cinta ibu….
Aku ingat ibu, betapa dulu aku tak terpikirkan mengucapkan kalimat seindah itu pada ibu

Bu, kadang aku rindu masa kecilku..
Aku rindu saat ibu mengangkatku tinggi tiap kali ibu selesai memandikanku….
Bu….Aku rindu saat ibu mengajakku bepergian…
Ibu begitu bangganya bercerita tentang aku..

Dulu aku selalu meminta pembenaran dari ibu..
Tiap kali melakukan sesuatu yang tidak biasa…
Ah masih ingatkah ibu,..
Dulu tiap kali aku ingin membatalkan puasa..
(setelah bandel di siang bolong ramadhan bermain dan berlarian bersama teman-teman yang membuatku kehausan)
Aku selalu meminta pertimbangan ibu..
Lama waktu itu aku merajuk,…
sampai akhirnya ibu luluh dan berkata : ya sudahlah.
Aku tak pernah berani untuk sembunyi-sembunyi membatalkan puasaku,
Karena ibu tak pernah mengajarkan seperti itu .

Dan sekarang bu,…
Aku harus memutuskan sendiri tindakanku.
Lalu akupun harus mempertanggungjawabkan sendiri tindakanku itu…
Sekarang aku harus bisa menjaga diriku sendiri bu…
Berat… berat sekali bu…
Aku harus bisa menopang kedua kakiku agar tidak tergelincir.
Menjaga keseimbanganku agar tidak jatuh bu,.
Menjaga semuanya bu.
Aku membayangkan begitu beratnya ibu harus menjaga aku diwaktu aku kecul dulu…. 

Bu ingin aku mengulang masa-masa dulu….
Begitu senangnya mengajakku ke ladang untuk mengantar makanan buat bapak….
Dan kitapun makan bersama….bu aku ingin seperti itu lagi…


Kau memang muara segala hal bu
Bu…kini Aku takut bu,
Aku takut aku belum bisa membahagiakan ibu.
Aku takut ibu tak sempat menikmati buah dari perjuangan ibu itu…
Aku tahu bu, ketakutanku tak beralasan sekali…
Karena mungkin aku bisa saja mendahului ibu,
Tapi ah tetap saja bu, ketakutan itu,…
ketakutan melihat kerut diwajah ibu yang kian rata,
Ketakutan melihat gigi ibu yang semakin banyak yang tanggal,

Ah aku takut bu…
Bahkan semakin takut tiap kali aku mengingat ibu mengeluhkan kaki ibu..
Yang sering linu dan meminta diolesi balsem sambil dipijiti,..
Ku melakukannya dengan malas-malasan sambil bilang : dibuat tidur juga sembuh,
Yang langsung kau balas: “mana mungkin bisa tidur nak kalau kaki linu begini”.
Padahal bu…
Kau selalu ikhlas tiap kali mengurut kakiku yang keseleo setelah main sepak bola di lapangan…

Bu, apa yang ibu lakukan sekarang?
Sudahkah ibu istiraha?
Sudahkah ibu sejenak mengistirahatkan kaki ib?
Ah kau memang tak pernah istirahat bu…
Tiap kali kau merebahkan badan ada saja yang menganggumu (termasuk aku),
Menanyakan hal-hal kecil, mengadu hal-hal kecil..
Meminta pertimbangan-pertimbangan…

Kau memang muara segala hal bu.
Semuanya akan menjadi ringan bila dilaporkan padamu.
Kau selalu menenangkan …
Entahlah, mungkin itu senjata yang diberikan Allah pada semua ibu di muka bumi.,
Kau tak perlu banyak berkata-kata,..
Kau cukup memandang, dengan wajah teduhmu,
Semuanya terasa ringan kembali.
Semuanya seolah bukanlah beban.
Semua itu bu, semuanya,…
Membuat aku bertambah sayang pada ibu…

Aku mencintaimu bu, Walau itu tak pernah terucap.
Sama halnya kau tak pernah mengucap kata cinta pada anak-anakmu ,
Tapi aku tahu kau mencintai kami bu.
Kecintaanmu bahkan tak terwakili oleh kata cinta itu sendiri.

Akhirnya hanya itu yang mungkin bisa kuberikan bu.
Semuanya menguap.  Terlalu banyak kasih sayangmu yang coba aku ceritakan…
Terlalu beragam senyummu yang coba aku terjemahkan.
Semuanya terlalu sesak. Tak akan muat dalam lembaran kertas. 

Maafkan anakmu ini bu, karena bahkan sampai segede ini masih sering merepotkanmu.
Dan mungkin belum bisa menjadi seperti yang engkau harapkan... 
Tapi aku kan selalau berusaha ibu.....hanya untuk engkau ibu....
 

Dan jika waktu bisa berputar ke belakang, sungguh bu, aku ingin kembali terlahir dari rahimmu.
 

1 Maret 2014
True Story - Seperti yang di kisahkan Niawan kepada penulis…

Read more... - Ibu ......

Wednesday, February 19, 2014

RAFTING PROGO BAWAH - GG ADVENTURE 2014

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa “GG-ADVENTURE  Outbound Activity 2014 Edisi I Wisata malam kampong Ulu Resort Magelang dan Rafting Sungai Progo Bawah telah berhasil dan suksess dilaksanakan.

Sabtu, 15 Februari 2014

Seperti rencana semula bahwa semua peserta berkumpul di depan Pasar Karangjati hari Sabtu tanggal 15 Februari 2014  jam 17.00 WIB, setelah koordinasi terakhir sebelumnya agar tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan.

PO yang mengantar dan membawa kami kembali

Peserta “GG-ADVENTURE  Outbound Activity 2014 Edisi I Wisata malam kampong Ulu Resort Magelang dan Rafting Sungai Progo Bawah” ini berjumlah 20 orang walau akhirnya hanya 19 peserta.

Pukul 16.45, Peserta sudah mulai berkumpul di depan pasar karangjati, dan pukul 17.00, MC acara ini yaitu mas Tommy mulai mendata peserta sebelum bus berangkat untuk mengantar kami, absen di mulai…. Namum peserta masih kurang 3, Febri (Menunggu di Pom bensin lemah ireng), Endang (menunggu di pos bensin Bawen dan tokoh utama kali ini yaitu Ibu Susi Similikiti Weleh-Weleh, belum hadir, tak mungkin di tinggal, tak ada Bu Susi kurang seru, dan akhirnya kamipun harus menunggu.
10 menit, 15 menit, 20 menit menunggu para peserta sudah mulai gelisah, karena Ibu susi tidak kunjung nongol juga, 30 menit.. tetap belum Nampak.

Di antara usaha untuk bersabar melawan dan menahan kejengkelan, Tepat Pukul 17.40 Ibu Susi datang dan langsung disambut dengan luapan kesabaran kami 40 menit harus menunggu (untung tidak ada lemparan sandal dan benda-benda tak di kenal lainnya ya.. hehehe…!!)

Pukul 17.45 bus pun berangkat diawali doa agar perjalanan ini selamat sampai tujuan dengan lancar aman dan nyaman. Walau ada kemacetan yang lama dikarenakan ada pembangunan jalan dan harus berhenti di pom bensin Lemah Ireng untuk jemput Mas Febri dan pom bensin Bawen untuk jemput Mbak Endang.


Pukul 18.15 kami sampai bawen setelah bisa keluar dari kemacetan dan peserta telah lengkap, perjalanan yang menyenangkan dengan fasilitas Bus AC, Full music dan Karaoke dengan Monitor lebar, seperti biasa mas Tommy menjadi penyanyinya….

Perjalanan berangkat kali ini relative lancar tidak ada kemacetan dan Pukul 19.30 Rombongan sampai di Kampung Ulu Resort dan sudah disiapkan untuk makan malam kami, dan kami pun langsung makan,
Setelah makan Rombongan menuju ke penginapan, menaruh barang bawaan dan berganti pakaian santai karena bakar-bakaran sudah menunggu di pelataran penginapan.



Pukul 20.30 Rombongan mulai mengpreksikaan beragai ide permainan seperti UNO dengan hukuman coret dan bermain bareng dengan kode angka dengan hukuman dicepit kupingnya..







Pukul 23.00 sudah mulai lelah dan acara permainan harus dsudahi mengingaa esok harinya membutuhkan tenaga untuk menaklukan “Sungai Progo Bawah”.

Karena banyak peserta cewek, mereka tidur harus seperti dendeng bandeng, hahaha… dan mungkin peserta yang paling nyaman tidur adalah 2 peserta cowok kita Mas Tommy dan Mas Febri dengan amat sangat mengurangi Hak untuk tidur bagi 2 peserta cowok lainnya (jangan pernah Tanya 2 peserta cowok lainnya tidur dimana; Mas Agus dan Mas Catur, karena menurut desas desus tidur mereka tragis).

Nyenyak dan nyaman



Minggu, 16 Februari 2014

Pukul 05.00; beberapa peserat sudah menggeliat membangunkan diri, mandi, sholat dan sambil menunggu rekan yang lain dan waktunya sarapan, mereka asik berfoto.





Pukul 07.00; Waktunya sarapan dengan menu Nasi Goreng yang sudah disediakan oleh Kampung Ulu Resort dengan suasana dan iklim yang berdebu karena dampak dari letusan Gunung kelud, di tengah-tengah cara sarapan pagi kami provider Rafting menemui kami dan memberitahukan bahwa rafting dimulai jam 08.15, bergegas…. Mempersiapkan diri untuk rafting.


Pukul 08.30; setelah semua peserta berkumpul (19 peserta) - karena Bapaknya sebagai sponsor utama kami tidak bisa mengikuti acara dengan alasan “TIDAK ADA KABAR SAMA SEKALI”… Peace Pak-ditunggu Rafting Edisi Selanjutnya…. Rombongan diantar dengan menggunakan angkot dan Pic-up menuju ke Start point Rafting Progo Bawah”.

Pukul 09.00; Rombongan sampai, dan harus menuruni jalan yang lumayan curam untuk menuju ke sungai ini, persiapan dengan memakai palampung, helm, dan dayung, Briefing Safety oleh pemandu kami dengan lawakannya yang konyol – Spesial thanks to Mas Eko Kodok.

Pukul 09.15 Rafting di mulai……
Siap untuk menaklukan sungai Progo Bawah

Dalam rafting kali ini jumlah perahu adalah 5 Perahu:
Perahu 1
Perahu 2
Perahu 3
Perahu 4
Perahu 5
1
Tommy
1
Febri
1
Susi
1
Catur
1
Rescue 1
2
Erna
2
Endang
2
Agus
2
Dina
2
Rescue 2
3
Itoh
3
Intan
3
Navy
3
Umi
3
Rescue 3
4
Restu
4
Riska
4
Any
4
Miah
4
Rescue 4
5
Khoirin
5
Suci
5
Pemandu
5
Ririn
5
Rescue 5
6
Pemandu
6
Pemandu
6
Resque
6
Pemandu
6
Rescue 6
7
Resque
7
Resque


7
Resque



Dilihat komposisi tersebut terbayang di perahu kita masing-maisng pemandu 1 dan Rescue 1 dan di tambah 1 Perahu Khusus Rescue, Sungguh…. Berbeda……

Dayungan pertama air tenang dan berjarak 25m kedepan jeram pertama sudah menanti, jeram dan jeram pemandangan yang indah disepanjang perjalan sepanjang ini, Jeram sungai progo bawah memang berbeda dengan sungai Serayu selain jeram yang berbahaya, jeramnya lebih panjang sehingga pacuan adrenalin jadi lebih lama. Teriakan-teriakan mulai bersahut-sahutan kala perahu diombang-ambingkan jeram. Dan selalu ada senyum puas kala jeram terlewati. Tak terhitung berapa jeram yang telah terlewati, namun semakin lama rasanya jeram yang harus dilalui semakin menantang.



Perahu-perahu tidak bisa beriringan bersama-sama menembus kerasnya jeram. Semua harus antre, satu persatu perahu melintasi jeram. Pemandu pun harus berjuang ekstra keras agar tidak salah mengambil jalur. Kalau salah bisa-bisa perahu berputar-putar terlalu lama di jeram ataupun nyangkut di bebatuan yang menghadang.





Sesekali terdengar peluit dari pemandu menandakan ada perahu yang bermasalah. Ada kalanya suara peluit juga menjadi penanda agar perahu bisa berjalan menembus jeram setelah perahu di depan berhasil melewati jeram. Cipratan air ataupun perahu yang setengahnya tertelan kerasnya jeram benar-benar membuat “gila”. Rasa takut yang harus dilawan, rasa penasaran seperti apa melewati jeram dan keinginan menaklukkan jeram bercampur aduk menjadi satu saat melintasi kerasnya arus.

Terdampar di tengah Progo Bawah


Setiap kali akan memasuki jeram yang cukup berbahaya, pemandu menghentikan perahu dan melihat arus di depan, memilih jalur mana yang harus dilalui. Kadang memberikan instruksi. Sungai Progo yang kami arungi ini dihimpit tebing-tebing curam. Di beberapa bagian, air mengalir dari atas tebing.
















Moment mendebarkan dan mengharukan:

Hingga saatnya perahu Rescue berhenti di depan dan memberikan kode bahwa jeram tidak bisa dilewati karena ada Pusaran air dam / pintu air di depan, semua perahu merapat ke tepi, semua peserta diintruksikan turun dan jalan kaki menyusuri pinggir sungai menghindari pusaran air tersebut, termasuk “Perahu Khusus Resque”
Namum tidak buat perahu 3 dan perahu 4, Pemandu perahu meraka yakin, mereka bisa melewati itu, dan Pemandu menawarkan opsi kepada rafter di perahu tersebut, dank arena masih pemula ada 1 rafter yang tidak berani ikut serta.
Lama meraka merencanakan sesuatu, dan… Perahu 3 meluncur terlebih dahulu, dengan sekuat tenaga pemandu mengarahkan perahu agar tidak terseret pada pusaran air dan didukung oleh pesreta di perahu tersebut yang sudah terlatih..
Giliran perahu nomer 3, sayang mereka kurang pinggir ambil alanya dan terseret arus menuju pusaran air itu, terlihat pemandu didepan dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan perahu, mengkayuh sekuta tenaga, perahu 4 yang parkir ditengah berteriak semuanya membeirkan semangat untuk lebih kuat dalam mendayung dan pemandu berispa meelemparkan tali penyelamat…
Sejenak semua terdiam, hening, berharap cemas, kuatir melihat perahu 3 (yang disi oleh 2 pemandu, Susi , Agus dan Any)  mendekati pusaran, sampai semua rombongan termasuk Rescue berteriak.. tarik.. tarik… tarik… ayooo…. Dan terdiaam… hening,,,, sekali terikan dari pemandu depan perahu 3 membelokan perahu dengen memberikan aba2 dayung, semua rafter mendayung dan akhirnya meraka bisa terbebas dari Pusaran air tersebut dengan di iringi tepuk tangan riuh semua peserta, gembira haru…..

Terkadang,
kita perlu berhenti sejenak, istirahat.
Kembali melihat langit,
kembali mengingat kenangan dan asa yang kita bangun bersama awan.

Ingatlah, saat kita meracau mimpi bersama seorang kawan, menyulam angan untuk mengubah dunia…. Bebaskan semua galau dan gulana, rentangkanlah kedua tanganmu,
dan tutuplah matamu. Tak kah kau lihat?

Refleksi saat kita tertawa,
mencela tanpa merasa saling terhina.
Saat di mana dunia begitu indah.
Waktu ketika kita merasa ada jutaan mimpi yang 'kan menjadi kenyataan di balik kabut itu.
Setelahnya, kita boleh kembali ke dunia kita masing-masing….

(Arti sebuah kebersamaan di GG-Adventure)
Istirahat, dan kembali melihat lalu mengingat
February 16, 2014 – Progo Bawah

Ririn
Navi
Febri
Agus
Umi
Catur
Dina
Ibu Susi

Suci & Endang
Intan & Riska
Intan
Pak Ketua 
Riska
Any
Erna
Itoh & Restu
Tommy & Khoirin

Semuanya berjalan begitu cepat, sekitar 45 menit kira mengarungi sungai progo bawah Rescue memberikan aba-aba untuk istirahat sejenak, ternyata perahunya diangkat lagi keatas dan mobil sudah menanti diatas, sekaligus istirahat, minuman energy dan snak disediakan oleh provider.


20 menit istirahat perjalanan dilanjutkan kembali, dengan menggunakan Mobil, giliran perahu yang naaikin mobil bareng kita, usut punya usut ternyata di bawah jembatan tempat kita istirahat banyak besi beton yang siap merobek perahu karena terkikis air banjir.

Sekitar 10 menit perjalanan bermobil, team kami kami mencari jalan untuk bisa memasuki sungai kembali, perjuangan yang berat, harus menuruni jalan setapak dan batu terjal, dan akhirnya rafting kembali bisa dimulai kembali ke section 2.

Jeram-jeram keras kembali harus dilalui. Satu jeram yang lumayan sudah menghadang. Aku dan semua yang ada di perahu bersiap menembus jeram, mengayuh dayung sekuat tenaga. Air membuncah. Perahu yang membelah jeram menambah riak-riak air membesar. Dalam hitungan detik, hentakan keras membuat salah satu pemandu diperahu 2  terlempar dari perahu ke arah depan.

Selalu banyak kejadian yang mamacu andrenalin dan ketegangan tinggi, karena jeram yang selalu panjang dan arus yang deras harus kita lewati, tak jarang perahu penuh terisi air,

Tak terasa 3,5 jam kami mengarungi sungi progo bawah ini, dan tiba di akhir perjalanan rafting, dengan sisa-sisa tenaga kami berjaalan menyusiri sungai menuju ketas di jembatan dimana mobil kami sudah menunggu untuk mengantar kami ke kampong ulu resort.

Jam 12.45 kami meenuju ke Kampung Ulu, disepanjang perjalanan yang biasanya kita tertawa lepas dan saling mencela, terdiam lemah kecapek’an, mata terpejam kilas balik apa yang telah kami alami, dan Alkhamdulilah, Puji syukur kepada Tuhan terucap dalam hati kami semuanya selamat dan mendapatkan sensasi yang benar-benar luar biasa.

Pukul 13.30 sampai kembali di kampong ulu resort dan disambut dengan provider kami dan makan siang sudah disiapkan, semua mandi membersihkan diri, pukul 14.00 semua sduah berkumpul di resto makan siaang sekitar 1 jam dan Pukul 15.00 tepat kita start pulang yang sebelumnya menyelesaikan segala administrasi dengan provider.

Seperti biasa, Mas Tommy yang ahli dalam menyanyi selalu menghibur kami disepanjang perjalanan, heran juga tidak ada capeknya dia..

Pukul 17.30 sampai karangjati dengan selamat dan kelelahan yang puas.

Terima kasih teman…
Jika ada yang merasa wahjanya tidak ada disini, bilang aja ya, nanti aku masukin...

Jangan pernah GG-Adventure yang kita bangun akan sirna, aku yakin selama masih ada rasa kebersamaan dalam persahabatan diantara kita..

(Arti sebuah kebersamaan di GG-Adventure)
Istirahat, dan kembali melihat lalu mengingat
February 16, 2014 – Progo Bawah

Spesial Thanks:
1.       Bapak Jokope bukan Jokowi,
          *) yang menyebalkan, menpunyai ide sendiri gak datang sendiri, di hubungi enggak bisa lagi.... dan dengan santainya merasa tidak ada dosa, satu lagi.... ngajakin sekongkol tuk ngerjain beliau, eh ada yang bilang......

Terima Kasih kepada:
1.       Kampung Ulu Resort
2.       Mas Eko Kodok (You are the best Guide)
3.       Kompas Adventure (Pak Wiwid)

Salam….




Read more... - RAFTING PROGO BAWAH - GG ADVENTURE 2014
 
 
Blogger Templates